Karier Politik – Benjamin Netanyahu adalah seorang politikus Israel yang menjabat sebagai Perdana Menteri Israel ke-13 dan ke-14 dari 1996 hingga 1999 dan lagi dari 2009 hingga 2023. Ia adalah anggota Knesset (parlemen Israel) sejak 1988 dan ketua Partai Likud sejak 1993.
Netanyahu lahir di Tel Aviv pada tahun 1949. Ia adalah putra dari Benzion Netanyahu, seorang sejarawan dan aktivis nasionalis Yahudi, dan Tzila Segal. Netanyahu di besarkan di Amerika Serikat dan Israel. Ia lulus dari Universitas Harvard dengan gelar sarjana ilmu politik dan dari Universitas Massachusetts Amherst dengan gelar master ilmu politik.
Netanyahu memulai karier politik nya pada tahun 1988, ketika ia terpilih menjadi anggota Knesset. Ia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri dari 1996 hingga 1999. Pada tahun 1999, Netanyahu terpilih sebagai Perdana Menteri Israel, tetapi ia di kalahkan oleh Ehud Barak dalam pemilihan umum tahun 2001.
Netanyahu kembali terpilih sebagai Perdana Menteri Israel pada tahun 2009. Ia menjabat selama empat masa jabatan, yang menjadikannya Perdana Menteri Israel dengan masa jabatan terlama. Selama masa jabatannya, Netanyahu fokus pada keamanan Israel dan pembangunan ekonomi. Ia juga berurusan dengan konflik Israel-Palestina.
Pada tahun 2022, Netanyahu mengumumkan bahwa ia akan mundur dari jabatan Perdana Menteri Israel. Ia di gantikan oleh Yair Lapid pada tanggal 1 Juli 2022.
Baca Juga : Terkait Dugaan Nepotisme dan Dinasti Politik di 2023
Beberapa Karier Politik Netanyahu pada Setiap Bidang
Karier Politik Netanyahu di Bidang Hubungan Luar Negeri
Netanyahu adalah seorang nasionalis Yahudi yang mendukung kebijakan luar negeri yang tegas terhadap negara-negara Arab. Ia telah menjadi pendukung utama aliansi Israel dengan Amerika Serikat dan telah bekerja untuk memperkuat hubungan Israel dengan negara-negara Eropa.
Netanyahu juga telah menjadi pendukung utama kebijakan Israel di Palestina. Ia telah menyerukan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, tetapi ia juga telah menolak untuk menyerahkan wilayah yang di duduki Israel.
Karier Politik Netanyahu di Bidang Keamanan
Netanyahu adalah seorang pendukung kuat militer Israel. Ia telah meningkatkan anggaran militer Israel dan telah bekerja untuk memperkuat kemampuan Israel untuk menghadapi ancaman dari Iran dan negara-negara Arab lainnya.
Netanyahu juga telah menjadi pendukung utama kebijakan Israel di Gaza. Ia telah memerintahkan serangan militer Israel ke Gaza dalam beberapa kesempatan, termasuk pada tahun 2009, 2012, 2014, dan 2021.
Karier Politik Netanyahu di Bidang Ekonomi
Netanyahu adalah seorang pendukung ekonomi kapitalis sebagai karier politik nya. Ia telah bekerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Israel dan telah mengurangi pajak.
Netanyahu juga telah berfokus pada pengembangan industri teknologi tinggi di Israel. Ia telah mempromosikan Israel sebagai pusat inovasi dan teknologi.
Kontroversial
Netanyahu telah menjadi tokoh yang kontroversial selama karier politik nya. Ia telah di tuduh korupsi, nepotisme, dan kecenderungan otoriter.
Pada tahun 2019, Netanyahu di dakwa dengan dua tuduhan korupsi, termasuk suap dan pelanggaran kepercayaan. Ia membantah tuduhan tersebut. Pada tahun 2020, Netanyahu di dakwa dengan tuduhan korupsi ketiga, yaitu penipuan.
Netanyahu juga telah di tuduh nepotisme karena menempatkan keluarganya di posisi penting dalam pemerintahannya. Istrinya, Sara Netanyahu, telah di tuduh melakukan penyalahgunaan dana publik.
Netanyahu juga telah di tuduh kecenderungan otoriter karena upayanya untuk melemahkan lembaga-lembaga demokrasi Israel. Ia telah di kritik karena upayanya untuk mengendalikan media dan pengadilan Israel.
Benjamin Netanyahu adalah seorang politikus Israel yang kontroversial yang telah memiliki pengaruh yang besar pada politik Israel. Ia adalah seorang nasionalis Yahudi yang mendukung kebijakan luar negeri yang tegas terhadap negara-negara Arab. Ia juga adalah seorang pendukung kuat militer Israel dan ekonomi kapitalis.
Klaim Karier Politik Netanyahu tentang Perang Melawan Hamas
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa Israel sedang berperang melawan Hamas, kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza. Netanyahu mengatakan bahwa serangan Israel adalah tanggapan atas serangan roket Hamas yang menargetkan Israel.
Netanyahu mengklaim bahwa Israel telah berhasil menghancurkan infrastruktur militer Hamas, termasuk gudang roket, pabrik senjata, dan pusat komando. Ia juga mengklaim bahwa Israel telah berhasil membunuh sejumlah besar pejuang Hamas.
Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus menyerang Hamas sampai Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel.
Klaim Netanyahu tentang perang melawan Hamas telah di kritik oleh banyak pihak. Kritikan tersebut antara lain:
- Kritikus mengatakan bahwa Netanyahu telah menggunakan serangan roket Hamas sebagai dalih untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza.
- Kritikus juga mengatakan bahwa serangan Israel telah menyebabkan korban sipil yang tidak perlu di Gaza.
- Kritikus juga mengatakan bahwa Netanyahu gagal untuk mencapai tujuannya dalam perang, yaitu menghentikan serangan roket Hamas.
Perang Israel-Hamas 2023
Perang Israel-Hamas 2023 adalah konflik bersenjata yang terjadi antara Israel dan Hamas. Konflik ini di mulai pada tanggal 7 Oktober 2023, ketika Hamas meluncurkan serangan roket ke Israel. Serangan udara ke Gaza di balas oleh Israel.
Konflik ini berlangsung selama 11 hari dan menyebabkan korban jiwa yang signifikan di kedua belah pihak. Di Gaza, lebih dari 200 orang tewas, termasuk banyak anak-anak.
Konflik berakhir pada tanggal 18 Oktober 2023, dengan gencatan senjata yang di tengahi oleh Mesir.
Akibat Perang Israel-Hamas 2023
Perang Israel-Hamas 2023 memiliki beberapa akibat, antara lain:
- Konflik ini menyebabkan kerusakan yang signifikan di Gaza.
- Konflik ini juga menyebabkan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.
- Konflik ini juga menimbulkan pertanyaan tentang masa depan solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
Klaim Netanyahu tentang perang melawan Hamas telah menjadi kontroversi. Banyak pihak yang mengkritik klaim tersebut, dengan mengatakan bahwa Netanyahu telah menggunakan serangan roket Hamas sebagai dalih untuk melancarkan serangan besar-besaran terhadap Gaza.
Tag : Pasti Cuan